
OborSulut.com, Amurang – Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Selatan dr. Wiwin Opod menjelaskan, triwulan pertama 2025 terdapat tiga warga Minsel terindikasi rabies anjing.
”Yaitu, dua warga kecamatan Amurang Barat (Kelurahan Kawangkoan Bawah dan Desa Kapitu). Dan satu di Kecamatan Tumpaan asal Desa Tumpaan Satu. Ketiga warga tersebut meninggal dunia akibat terinveksi rabies anjing,” ujar Opod melalui Kepala Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) dr. Tonny Rawis kepada wartawan diruang kerjanya, Kamis (15/5/2025).
Lanjut Rawis, ketiga korban tersebut diketahui sejak Januari, Februari, Maret dan April 2025.
”Jadi, dari hasil yang kami peroleh ketiga warga tersebut tidak bisa tertolong. Namun, pihaknya bersama Puskesmas setempat telah berupaya keras melakukan pertolongan. Akan tetapi, ternyata dilaporkan ketiga warga tersebut akhirnya meninggal,” ungkap dokter Rawis.
Lanjut kata dokter yang memiliki praktek di jalan Eks RS Kalooran Amurang lama menyebut, intinya upaya pemerintah melalui Dinas Kesehatan Minsel telah maksimal.
”Tetapi, itulah kemahakuasa Tuhan hingga kabar diatas tiga warga akhirnya meninggal. Katanya, mungkin awal tahun 2025 ini dilaporkan merupakan tahun terburuk dengan tiga korban. Padahal, tahun sebelumnya tidak ada korban seperti diatas,” ucapnya.
Rawis menyarankan, seiring telah memakan korban hingga meninggal. Ajaknya, kita jaga kesehatan agar daya tahan tubuh selalu fit juga rajin berolahraga.
”Agar juga, resiko penyakit ISPA tidak terjadi. Konsumsi makanan seperti buah-buahan, sayur dan istirahat secukupnya,” ungkapnya.
Selain itu, apabila terjadi gigitan anjing, kucing atau yaki diminta sebelum mendapat pertolongan. Cuci gigitan tersebut dengan sabun dan air mengalir selama 10 menit.
”Setelah itu, lapor ke Puskesmas terdekat. Dan pasti akan ditindaklanjuti dengan suntikan vaksin anti rabies,” pungkas Rawis.
(andries p)