
Oborsulut.com, Tomohon – Di kalangan wartawan Sulawesi Utara nama Phill Sulu sangat dikenal. Phill Sulu yang lahir tanggal 1 Mei 1935 adalah wartawan senior yang juga pelaku Permesta.
Tanggal 1 Mei 2025 usianya genap 90 Tahun. Selain sebagai wartawan, Phill Sulu adalah penulis buku. Sebagai jurnalis dan pengalaman hidupnya ia telah menghasilkan beberapa karya buku. Antara lain, Permesta, “Gembala di Mata Jemaat”, Pesona Kota Tomohon, dan Pejuang Tanpa Pamrih. Dalam percakapan dengan Oborsulut.com belum lama ini di rumahnya di Kakaskasen Tomohon, Phill Sulu mengatakan cita-citanya sejak kecil akan menjadi seorang tentara.
Cita-citanya ini menurun dari keberadaan sang ayah dan beberapa kakaknya yang menjadi tentara. Tetapi perjalanan hidup semasa remaja ternyata menjadi lain. Perhatiannya terhadap berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan yang sekuler dan religius, menumbuhkan minatnya menjadi seorang jurnalis.
Meskipun cita-citanya tidak terwujud untuk menjadi seorang tentara, tapi di tahun 1958 hingga 1962, putra Tomohon itu terlibat dalam pergolakan Permesta, sebagai seorang anggota tentara APREV/Permesta. Sejak usia muda, Phill Sulu terjun dalam dunia kewartawanan. Ia menjadi reporter berbagai majalah dan surat kabar, baik terbitan lokal maupun nasional. Ia salah satu pendiri Surat Kabar Api Pancasila di Manado. Kemudian SK Api Pancasila berubah nama menjadi Obor Pancasila diera tahun 1980. Di tahun 1974, Phill Sulu menjadi wartawan majalah Tempo Jakarta, koresponden untuk wilayah Sulawesi Utara (1974-1994).
Phill Sulu juga merupakan putra Sulut yang ikut mendirikan organisasi Pemuda Pancasila. Sebelum mengakhiri percakapan, Phill Sulu berpesan kepada seluruh jurnalis yang ada didaerah ini untuk menurunkan sebuah berita (tulisan) harus mengedepankan kode etik. Artinya, wartawan wajib memastikan informasi yang disajikan itu benar dan akurat. Selain itu berita harus objektif dan berimbang. “Wartawan harus jujur dan tidak menyajikan berita bohong dan fitnah” ungkap Phill Sulu diakhir percakapan. (Adi Palit)