
Oborsulut.com, Langowan – Kenakalan remaja dalam beberapa tahun terakhir ini di Langowan dapat dikatakan sudah sangat memprihatikan. Kasus baku tikam dan menelan korban jiwa harus segera dicegah. Sebab itu peran serta masyakat sangat penting dalam mencegah kenakalan remaja.
Tanggal 14 Maret 2025 sejumlah tokoh pemuda dari berbagai desa yang ada di Langowan Raya berinisiatif membentuk suatu wadah yang bernama Pakasaan Tou Langowan. Menurut Reagen Rombot salah seorang penggagas Pakasaan Tou Langowan kepada oborsulut.com Rabu (16/4/25) organisasi pemuda ini bertujuan untuk mempersatukan dan mempererat hubungan persahabatan seluruh remaja dan pemuda yang ada di Langowan Raya.
Caranya antara lain dengan memberikan edukasi tentang nilai-nilai moral, pelatihan ketrampilan dan menyediakan ruang kreatif. Lebih lanjut Rombot mengatakan kegiatan olahraga, seni dan budaya bagi anak-anak remaja dan pemuda harus digelorakan kembali. Misalnya, setiap sore ada kegiatan sepak bola, basket, tenis meja dan bulutangkis.
Begitu juga dengan seni budaya. Menjawab pertanyaan, Rombot yang juga sarjana hukum menyarankan agar pemerintah desa dalam penggunaan dana desa harus menyisihkan dana tersebut untuk pengadaan dan membangun sarana danb prasarana olahraga, seperti bulu tangkis , lapangan basket dan tenis meja olahraga.
Para pemuda penggagas terbentuknya wadah Pakasaan Tou Langowan antara lain Jeftha Kereh, Valdy Sepang, Berry Saerang, Reynold Notanubun, Christian Pangkey, Renly Woran, Ricky Toar, Valdy Wuisan, Figo Memah, Fendro Kairupan, Audi Husein, Ferry Sumual, Nur Tawil, Owen Lumintang, Ben Rorie dan Reagen Rombot . Seperti diketahui belum lama ini di Langowan terjadi kasus pembunuhan, dimana tersangka dan korban adalah pemuda. (RR/Adi P)